Dari aksi sosial ini, kami belajar menunjukkan kebaikan dan kasih tanpa mengharap imbalan, serta menumbuhkan empati dalam diri. Pengalaman ini mengajarkan pentingnya peduli pada orang lain dan memahami kesulitan mereka. Kami menyadari bahwa kebahagiaan sejati datang dari memberi, bukan menerima, dan kebaikan kecil bisa membawa perubahan besar. Hal ini memotivasi kami untuk terus berbuat baik dengan tulus dalam kehidupan sehari-hari.
Aksi sosial ini berkaitan dengan Matius 14:13-21 di mana Yesus memberi makan 5.000 orang sebagai wujud belas kasih dan perhatian terhadap kebutuhan mereka. Dalam kisah tersebut, Yesus menunjukkan belas kasih kepada orang banyak yang lapar, yang menjadi teladan bagi kita untuk peduli terhadap kebutuhan sesama. Aksi sosial ini juga mencerminkan bagaimana Yesus melihat dan memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu makanan, sebagai bagian dari pelayanan kasih-Nya. Dengan membagikan makanan, kita bisa meneladani tindakan Yesus yang menggunakan berkat meskipun tampak sederhana, seperti lima roti dan dua ikan. Selain itu, seperti Yesus yang memberi dengan tulus tanpa memandang latar belakang orang-orang yang hadir, aksi sosial ini juga menjadi bentuk pemberian yang penuh kasih dan ikhlas.
Oleh karena itu,
Yuk, teman-teman! Mari kita berbagi untuk sesama, karena sekecil apa pun kebaikan yang kita lakukan, bisa menjadi harapan besar bagi mereka yang membutuhkan.